Apakah Air dari Sumur Rumah Sudah Layak Minum
Jika keluarga Anda mendapatkan air minum dari sumur, apakah
Anda tahu jika air tersebut aman untuk diminum? Apa Anda tahu resikonya
terhadap kesehatan?
Kita semua membutuhkan air untuk minum. Kita bisa pergi
berminggu-minggu tanpa makanan, tetapi hanya bisa bertahan beberapa hari
saja tanpa air. Air terkontaminasi bisa mengancam kesehatan seseorang,
khususnya anak-anak. Banyak penduduk Indonesia memiliki sumber air dari
sumur rumah. Namun, tidak semua masyarakat mempunyai pengetahuan untuk
mengecek kualitasnya sebelum dikonsumsi.
Bagaimana Air Sumur Bisa Tercemar?
Air sumur—kedalamannya dari permukaan, kualitasnya, dan peluang
tercemarnya—bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Umumnya, semakin
dalam sumur, semakin baik air tersebut. Jumlah air baru yang mengalir
ke dalam area juga berpengaruh pada kualitas air sumur.
Air sumur mungkin mengandung beberapa pengotor/kontaminan alami,
meski tanpa adanya kegiatan manusia atau pencemaran. Kontaminan alami
dapat berasal dari berbagai kondisi dalam akuifer atau dalam tanah. Air
yang mengalir melalui bebatuan bawah tanah mungkin membawa magnesium,
kalsium, klorida, arsen, boron, selenium atau radon (gas yang terbentuk
oleh pecahnya radioaktif uranium secara alami di dalam tanah). Apakah
kontaminan ini berpengaruh terhadap kesehatan, tergantung pada jumlah
kontaminan yang ada.
Air sumur juga sering tercemar oleh aktivitas manusia, seperti disebutkan di bawah ini.
• Penggunaan pupuk yang tidak sesuai, kotoran hewan, herbisida, insektisida, dan pestisida
• Sistem Tangki Septik yang pembangunannya tidak sesuai atau lokasinya kurang dan atau kurangnya pemeliharaan.
• Tangki penyimpanan dan perpipaan bawah tanah bocor atau tidak terpakai lagi
• Air hujan mengalir yang membawa bahan kimia ke air tanah
• Pembuangan atau penyimpanan limbah yang tidak sesuai
• Ceceran atau tumpahan bahan kimia pada lahan industri
Ada beberapa permasalahan kualitas air yang secara cepat bisa diidentifikasi:
Terlihat/kasat mata:
• Kerak atau buih, berasal dari garam kalsium atau magnesium dalam air
• Air keruh/tidak bening, berasal dari kotoran, garam-garam clay, pasir atau bekas karat dalam air
• Noda hijau pada sarana cuci piring, biasanya disebabkan oleh keasaman yang tinggi
• Noda coklat pada tempat cuci dapur, mesin pencuci piring atau pakaian menunjukkan adanya larutan besi di air
• Air
abu-abu yang bening setelah didiamkan, mungkin menimbulkan gelembung
udara, biasanya berasal dari pompa yang tidak bekerja normal atau ada
masalah dengan filter
Rasa:• Rasa asin atau antak, berasal dari kadar sodium yang tinggi dalam air
• Rasa alkali/sabun, berasal dari mineral alkali dalam air
• Rasa logam, berasal dari keasaman atau kadar besih yang tinggi dalam air
• Rasa bahan kimia, berasal dari bahan kimia industri atau pestisida
Bau: • Bau telur busuk, bisa berasal dari gas
hidrogen sulfida terlarut atau bakteri tertentu dalam air. Jika bau
hanya datang bersama dengan air panas, mungkin itu berasal dari suatu
bagian dalam pemanas air
• Bau deterjen dan air yang berbusa bila dialirkan bisa merembes dari tangki septik ke dalam sumur air tanah
• Bau bensin atau minyak menandakan bensin atau minyak bahan bakar sepertinya merembes dari suatu tangki ke dalam penyediaan air
• Bau gas metan atau bau tanah biasanya berasal dari bahan organik yang membusuk dalam air
• Bau klor biasanya berasal dari klorinasi berlebihan
Mesti diingat, banyak masalah serius—bakteri, logam berat, nitrat,
gas radon, dan banyak bahan kimia lainnya—hanya bisa dipastikan oleh
laboratorium air.
Sumber Pencemaran Air Sumur
Beberapa ancaman datang dari alam. Kontaminan yang secara alami
terjadi bisa menimbulkan resiko kesehatan. Sumber lain yang potensial,
berasal dari kegiatan manusia di masa lalu atau saat ini—sesuatu yang
kita lakukan, kita buat, dan gunakan—seperti pertambangan, persawahan
dan penggunaan bahan kimia. Beberapa aktivitas ini mungkin mengakibatkan
pencemaran air yang kita minum. Dengan mengetahui kemungkinan ancaman
di area Anda akan sangat membantu untuk menentukan jenis tes yang
diperlukan.
Tingkat pencemarannya tergantung pada jenis, jumlah dan bagaimana
penanganan bahan-bahan berbahaya tersebut. Kondisi lingkungan hidup
lokal (jenis tanah, musim hujan) juga mempengaruhi pencemaran. Sekali
lagi, kemungkinan masalah tergantung pada jumlah dan macam bahan kimia.
Jenis tanah dan jumlah air yang bergerak melalui tanah juga memberikan
peranan.
Sumber Pencemar Alami
Mikroorganisme: Bakteri, virus, parasit, dan
mikroorganisme lainnya terkadang ditemukan dalam air. Sumur dangkal,
yang airnya dekat ke permukaan tanah adalah yang paling beresiko.
Aliran, atau air yang mengalir di atas permukaan tanah, mungkin membawa
pencemar ini dari hewan liar atau tanah. Ini sering terjadi setelah
banjir. Beberapa organisme bisa menyebabkan berbagai penyakit. Gejala
mual dan diare bisa terjadi dalam waktu singkat setelah meminum air
terkontaminasi. Efeknya bisa jangka pendek dan berbahaya, mirip dengan
keracunan makanan atau mungkin sering berulang atau berkembang secara
perlahan dalam waktu lama.
Radionuklida: Radionuklida adalah unsur radioaktif seperti uranium dan radium. Unsur-unsur tersebut ada di bawah bebatuan dan air tanah.
Radon: suatu gas yang merupakan produk alami dari
pecahnya uranium dalam tanah. Ini bisa menjadi ancaman. Radon paling
berbahaya bila terhirup, karena menyebabkan kanker paru-paru. Walau
tanah adalah sumber utama, menggunakan air rumah tangga yang mengandung
radon dapat menyebabkan tingkat radon dalam ruangan meningkat. Radon
kurang berbahaya bila dikonsumsi dalam air, tetapi menyisakan resiko
terhadap kesehatan.
Nitrat dan Nitrit: Walaupun tingkat nitrat tinggi
biasanya karena kegiatan manusia (lihat di bawah), nitrat dan nitrit
bisa ditemukan secara alami dalam air tanah. Jenis ini berasal dari
pecahnya nitrogen dalam tanah dan dibawa aliran air tanah. Nitrat nitrit
secara khusus dapat mengancam kesehatan bayi (misalnya, bila tercampur
dalam susu formula).
Logam Berat: Tanah dan bebatuan di bawah tanah
mungkin mengandung logam-logam berat, antara lain arsen, kadmium, krom,
timbal, dan selenium. Akan tetapi kontaminan ini jarang ditemukan dari
sumber alami dalam sumur rumah tangga pada tingkat yang membahayakan.
Fluor: Fluor bermanfaat untuk kesehatan gigi. Banyak
sekali sistem air yang menambahkan Fluor dalam jumlah kecil ke dalam
air minum. Akan tetapi konsumsi berlebihan menyebabkan kerusakan
jaringan tulang. Fluor pada tingkat tinggi terjadi secara alami di
beberapa area. Fluor menyebabkan warna gigi memudar.
Kegiatan apa dari manusia yang dapat mencemari air tanah?
Pertama, kegiatan yang menghasilkan bakteri dan nitrat.
Pencemar ini ditemukan dalam kotoran manusia dan hewan. Tangki septik
bisa menyebabkan pencemaran bakteri dan nitrat. Juga sebagain besar
peternakan hewan. Tempat penimbunan dan pembuangan sampah juga merupakan
sumber pencemaran. Anak-anak dan beberapa orang dewasa beresiko ekstra
bila terekspos ke bakteri pencemar air. Ini termasuk orang tua dan
orang-orang yang sistem kekebalannya rendah atau dalam perawatan untuk
kanker. Pupuk bisa menambah masalah nitrat. Nitrat menyebabkan ancaman
kesehatan bagi bayi yang disebut sindrom ”blue baby” (bayi biru).
Kondisi ini mengganggu aliran oksigen dalam darah.
Kedua, peternakan hewan. Kotoran hewan dari
area peternakan bisa mengancam penyediaan air. Pengelolaan kotoran
hewan secara ketat dan hati-hati diperlukan untuk mencegah
masalah-masalah patogen dan nutrin. Garam-garam dalam kotoran hewan juga
bisa mencemari air tanah.
Ketiga, kegiatan yang menimbulkan logam berat.
Kegiatan seperti penambangan dan konstruksi juga melepaskan jumlah
logam-logam berat ke dalam sumber air tanah sekitarnya. Beberapa kebun
buah-buahan lama mungkin mengandung arsen yang tinggi, sekalipun
digunakan sebagai pestisida.
Keempat, kegiatan yang menggunakan pupuk dan pestisida.
Pupuk dan pestisida digunakan di area perkebunan dan pertanian, juga
pada lapangan golf. Bahan-bahan kimia dalam produk ini mungkin berakhir
di air tanah. Nitrogen dalam pupuk bisa pecah menjadi nitrat yang
berbahaya. Beberapa sistem drainase pertanian bagian dasarnya
mengumpulkan sisa-sisa pupuk dan pestisida. Air tercemar ini bisa
menimbulkan masalah pada air tanah dan saluran air atau sungai
sekitarnya. Bahan-bahan kimia anti rayap dan tikus yang digunakan untuk
menangani gedung dan rumah juga berpotensi mencemari air tanah.
Kelima, produk dan limbah industri. Banyak
bahan kimia berbahaya secara luas digunakan di berbagai bisnis dan
industi lokal. Ini bisa menjadi bahan pencemar air minum bila tidak
dikelola dengan baik. Sumber yang paling umum adalah:
- Kegiatan
Bisnis Lokal. Misalnya, keberadaan pabrik, bangunan industri, dan bahkan
bisnis kecil seperti stasiun SPBU dan laundry/dry cleaning. Ceceran dan
pembuangan bahan-bahan kimia atau limbah industri yang tidak sesuai
bisa mengancam penyediaan air.
- Tangki dan Perpipaan Bawah Tanah.
Yaitu, produk perminyakan, bahan kimia, dan penyimpanan limbah di bawah
tanah mungkin berakhir di bawah tanah. Tangki dan pipa jika tidak
dikonstruksi dan dipasang dengan baik menyebabkan kebocoran.
- Penimbunan
dan Pembuangan Sampah. Penimbunan sampah modern didesain untuk
menampung cairan lindi. Tetapi banjir bisa membawa lindi itu ke luar
area penampungan. Penimbunan sampah yang sudah lama menyimpan berbagai
bahan pencemar bisa masuk ke dalam tanah.
Keenam, limbah rumah tangga. Pembuangan
yang tidak sesuai dari berbagai produk bisa mencemari air tanah.
Misalnya pelarut zat pembersih, oli bekas, cat, thinner, bahkan sabun
dan deterjen dapat membahayakan air minum. Ini seringkali merupakan
masalah dari ketidakberfungsian tangki septik dan bidang resapannya.
Keenam, kegiatan yang menimbulkan timbal dan tembaga.
Material plumbing rumah adalah sumber timbal dan tembaga yang paling
umum dalam air minum rumah. Air korosif bisa menyebabkan logam pipa atau
sambungan solder larut ke dalam air. Keasaman atau alkalinitas air
(sering diukur sebagai pH) secara luas mempengaruhi korosi. Temperatur
dan kandungan mineral juga mempengaruhi tingkat laju korosi. Bahan-bahan
tersebut sering dipakai dalam pipa, solder, peralatan plumbing. Timbal
bisa menyebabkan kerusakan otak, sistem saraf, ginjal, dan sel darah
merah. Umur material plumbing—khususnya, pipa tembaga yang disolder
dengan timbal—juga penting. Bahkan jumlah relatif kecil logam ini bisa
sangat berbahaya.
Penanganan atau penyimpanan bahan-bahan kimia pengolahan air yang
tidak sesuai (desinfektan, anti korosi, dsb.) yang dekat dengan sumur
anda dapat merupakan masalah.
Haruskah Saya Peduli?
Anda harus peduli karena walaupun ada peraturan air minum, ini tidak
berarti sumur pribadi anda sudah aman. Pemilik sumur mempunyai tanggung
jawab utama untuk keselamatan air sumurnya sendiri, karena pemerintah
tidak dapat melayani air sumur pribadi satu per satu. Standar mengenai
penempatan sumur air minum dekat tangki septik, lahan drainase, dan
perternakan. Tetapi ingat, tanggung jawab akhir untuk konstruksi sumur
yang benar, perlindungan dari pencemaran dan pemeliharaannya, adalah
tanggung jawab anda sebagai, pemilik sumur.
Seberapa besar resiko yang bisa terjadi?
Resiko permasalahan yang terjadi tergantung pada sebagus apa sumur
anda (lokasinya, konstruksinya, dan pemeliharaannya. Itu juga tergantung
pada lingkungan sekitar anda. Misalnya; dari kualitas akifer mana anda
mengalirkan air dan kegiatan apa yang terjadi di sekitar area sumur yang
dapat mempengaruhi sumber air anda.
Beberapa pertanyaan sebagai bahan pertimbangan dalam melindungi dan memelihara air sumur Anda:
• Berapa jarak seharusnya sumur dari kotoran manusia seperti tangki septik?
• Berapa jauh seharusnya sumur dari tempat pemberian makan hewan atau penyebaran kotorannya?
• Apa jenis tanah dan bebatuan yang baik. Apakah air mengalir dengan mudah atau terkumpul di dalamnya.
• Seberapa dalam sumur harus di gali untuk menghindari perubahan musiman dalam penyediaan air tanah?
• Apa kegiatan di area sekitar sumur (peternakan, tambang, industri) mungkin mempengaruhi sumur?
• Berapa umur sumur, pompanya, dan bagian-bagian lainnya?
Perlindungan Air Sumur
Saat membangun, modifikasi atau menutup sumur• Buat kemiringan area sekitar sumur sehingga aliran permukaan dapat mengalir dengan baik
Pencegahan Masalah• Pasanglah tutup sumur atau segel saniter untuk mencegah penggunaan atau masuk secara liar ke dalam sumur
• Jangan mencampur atau menggunakan pestisida, pupuk, herbisida, pelumas, bahan bakar dan pencemar lainnya di dekat sumur.
• Jangan pernah membuang sampah ke dalam sumur kering atau sumur yang tak terpakai
• Pompa dan inspeksi tangki septik sesering mungkin
• Jangan pernah membuang bahan berbahaya beracun ke dalam tangki septik
• Hati-hati dalam bekerja atau mowing sekitar sumur Anda
Setelah Kejadian Banjir• Menjauhlah dari pompa sumur yang tergenang banjir guna menghindari arus listrik
• Jangan minum atau mencuci dari sumur bekas banjir guna menghindari kemungkinan penyakit
• Mintalah bantuan dari kontraktor sumur atau pompa untuk mencuci dan menghidupkan pompa
• Setelah pompa dihidupkan kembali, pompalah sumur sampai air yang mengalir jernih untuk membuang bekas-bekas banjir
Jika air tidak juga jernih/bening, pertimbangkannlah untuk memindahkan lokasi sumur
Apa yang seharusnya saya lakukan?
Daftar di bawah ini adalah 6 langkah dasar yang harus anda lakukan untuk memelihara keselamatan air minum anda.
1. Bagaimana saya bisa menentukan masalah potensial?Potensi
pencemaran masuk ke dalam sumur dipengaruhi oleh penempatannya dan
konstruksinya—seberapa dekat sumur Anda ke sumber potensi pencemaran?
Kegiatan pertanian dan industri lokal, geologi dan iklim juga merupakan
masalah. Sediakan waktu untuk mengkaji. Karena kontaminasi air tanah
biasanya terlokalisir. Cara terbaik untuk mengidentifikasi kontaminan
potensial adalah dengan mengkonsultasikannya kepada ahlinya. Bicaralah
dengan ahli geologi atau orang dari perusahaan air minum, umumnya mereka
tahu kondisi di sekitar area anda.
2. Apakah air sumur Anda sudah pernah dites?Lakukan
uji kualitas air Anda setiap tahun untuk total bakteri coliform,
nitrat, total padatan terlarut, dan pH. Jika Anda menduga ada kontaminan
lain, lakukan juga pengetesannya. Tes air cukup mahal, lakukanlah
pembatasan terhadap masalah khusus yang mungkin pada situasi Anda.
Sebelum mengambil sampel, kontaklah lab yang akan melakukan
pengujian. Mintalah instruksinya dan botol sampel yang diperlukan.
Langkah awal ambillah sampel air yang bagus. Penting juga mengikuti
saran penyimpanan sampel. Tanyakan seberapa cepat harus dibawa ke lab
untuk pengujian. Instruksi ini bisa berbeda untuk masing-masing
parameter yang akan diuji. Ingat lakukanlah tes terhadap air anda
setelah perbaikan sistem. Juga tes air anda jika ada perubahan kualitas
secara kasat mata, bau, dan rasa.
Lima masalah terakhir dalam daftar di bawah ini, tidak berpengaruh
terhadap masalah kesehatan tetapi dapat menimbulkan rasa air yang tidak
enak, mungkin menandakan adanya masalah, dan dapat berpengaruh ke sistem
dalam jangka panjang.
Tes Parameter Air Sesuai dengan Kegiatan yang Berlangsung
Kondisi atau kegiatan Sekitar Sumur |
Tes untuk: |
Penyakit perut berulang |
bakteri coliform |
Plumbing rumah tangga mengandung timbal |
pH timbal, tembaga |
Radon dalam udara ruangan atau area kaya radon |
radon |
Korosi pipa, plumbing |
korosi, pH, timbal |
Sekitar area pertanian intensif |
nitrat, pestisida, bakteri coliform |
Batu bara atau tambang yang beroperasi sekitarnya |
logam-logam, pH, korosi |
Sekitar operasi pengeboran |
klorida, sodium, barium, strontium |
Sekitar operasi pembuangan barang bekas, penimbunan sampah, pabrik, stasiun gas, pencucian berbahan kimia |
kandungan organik volatile, sotal padatan terlarut, pH, sulfat, klorida, logam |
Bau bahan bakar gas dan cair, dan dekat stasiun gas atau penimbunan bahan bakar |
campuran organik volatile |
Bau atau rasa yang tidak enak |
H2S, korosi, logam |
Noda peralatan plumbing, besi, laundry |
besi, tembaga, mangan |
Rasa asin dan air laut, atau sekitar jalan yang digarami secara berlebih |
klorida, total padatan terlarut, sodium |
Bahan-bahan sisa yang berkerak, sabun tidak berbusa |
kesadahan |
Pemakaian cepat Alat Pengolahan Air |
pH, korosi |
Bahan pelunak air (water softener) yang diperlukan untuk mengolah kesadahan |
mangan, besi |
Air tampak gelap, berwarna atau berbusa |
warna, deterjen |
3. Memahami Hasil Uji Kualitas Pernahkan anda
melakukan pengujian terhadap air sumur Anda? Jangan heran jika banyak
parameter yang dilaporkan. Besarnya resiko dari kontaminan air minum
tergantung pada parameter khusus dan jumlahnya dalam air. Kesehatan
orang juga menentukan. Beberapa kontaminan menyebabkan efek yang cepat
dan berbahaya. Mungkin diperlukan satu bakteri atau virus untuk membuat
seseorang sakit, tetapi orang lain tidak terpengaruh. Untuk anak-anak
yang sangat belia, masuknya nitrat dalam jumlah tinggi dalam waktu
singkat bisa sangat membahayakan. Banyak kontaminan lain memiliki
ancaman jangka panjang atau pendek terhadap kesehatan. Konsumsi sedikit
demi sedikit secara reguler dalam waktu lama, juga bisa menimbulkan
masalah kesehatan. Jumlah kontaminan yang diijinkan ada dalam air
didasarkan pada perlindungan manusia selama memerlukan air. Bandingkan
hasil uji kualitas air sumur Anda dengan standar yang berlaku. Beberapa
laboratorium dapat membantu penjelasannya. Tetapi Anda harus percaya
kepada ahlinya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
4. Memahami konstruksi dan pemeliharaan sumur yang baikSumur
seharusnya ada di lokasi dimana air hujan mengalir menjauhinya. Air
hujan membawa bakteri dan bahan kimia yang berbahaya pada permukaan
lahan. Jika genangan air ini ada dekat sumur, air tersebut dapat masuk
ke dalam sumur, yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.
5. Tanyakan kepada ahlinya Bila Anda tidak yakin
dengan air sumur anda, maka lakukan konsultasi ke dinas kesehatan,
dinas pertambangan, dinas lingkungan hidup, atau dinas-dinas yang khusus
menangani masalah-masalah air sumur, kualitasnya, dan efeknya pada
kesehatan.
6. Perbaiki masalah segera
Bila Anda mendapatkan
air sumur Anda tercemar, lakukanlah perbaikan secepatnya. Mungkin
diperlukan desinfeksi air sumur Anda, atau perlu membuat sumur baru,
atau melakukan perbaikan. (sumber EPA, oleh Wirawan Kristianto,
Safeguard Lingkungan KMP PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina) sumber: p2kp.org
Posted by bisnislamabanget
Apakah Air dari Sumur Rumah Sudah Layak Minum
Jika keluarga Anda mendapatkan air minum dari sumur, apakah
Anda tahu jika air tersebut aman untuk diminum? Apa Anda tahu resikonya
terhadap kesehatan?
Kita semua membutuhkan air untuk minum. Kita bisa pergi
berminggu-minggu tanpa makanan, tetapi hanya bisa bertahan beberapa hari
saja tanpa air. Air terkontaminasi bisa mengancam kesehatan seseorang,
khususnya anak-anak. Banyak penduduk Indonesia memiliki sumber air dari
sumur rumah. Namun, tidak semua masyarakat mempunyai pengetahuan untuk
mengecek kualitasnya sebelum dikonsumsi.
Bagaimana Air Sumur Bisa Tercemar?
Air sumur—kedalamannya dari permukaan, kualitasnya, dan peluang
tercemarnya—bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Umumnya, semakin
dalam sumur, semakin baik air tersebut. Jumlah air baru yang mengalir
ke dalam area juga berpengaruh pada kualitas air sumur.
Air sumur mungkin mengandung beberapa pengotor/kontaminan alami,
meski tanpa adanya kegiatan manusia atau pencemaran. Kontaminan alami
dapat berasal dari berbagai kondisi dalam akuifer atau dalam tanah. Air
yang mengalir melalui bebatuan bawah tanah mungkin membawa magnesium,
kalsium, klorida, arsen, boron, selenium atau radon (gas yang terbentuk
oleh pecahnya radioaktif uranium secara alami di dalam tanah). Apakah
kontaminan ini berpengaruh terhadap kesehatan, tergantung pada jumlah
kontaminan yang ada.
Air sumur juga sering tercemar oleh aktivitas manusia, seperti disebutkan di bawah ini.
• Penggunaan pupuk yang tidak sesuai, kotoran hewan, herbisida, insektisida, dan pestisida
• Sistem Tangki Septik yang pembangunannya tidak sesuai atau lokasinya kurang dan atau kurangnya pemeliharaan.
• Tangki penyimpanan dan perpipaan bawah tanah bocor atau tidak terpakai lagi
• Air hujan mengalir yang membawa bahan kimia ke air tanah
• Pembuangan atau penyimpanan limbah yang tidak sesuai
• Ceceran atau tumpahan bahan kimia pada lahan industri
Ada beberapa permasalahan kualitas air yang secara cepat bisa diidentifikasi:
Terlihat/kasat mata:
• Kerak atau buih, berasal dari garam kalsium atau magnesium dalam air
• Air keruh/tidak bening, berasal dari kotoran, garam-garam clay, pasir atau bekas karat dalam air
• Noda hijau pada sarana cuci piring, biasanya disebabkan oleh keasaman yang tinggi
• Noda coklat pada tempat cuci dapur, mesin pencuci piring atau pakaian menunjukkan adanya larutan besi di air
• Air
abu-abu yang bening setelah didiamkan, mungkin menimbulkan gelembung
udara, biasanya berasal dari pompa yang tidak bekerja normal atau ada
masalah dengan filter
Rasa:• Rasa asin atau antak, berasal dari kadar sodium yang tinggi dalam air
• Rasa alkali/sabun, berasal dari mineral alkali dalam air
• Rasa logam, berasal dari keasaman atau kadar besih yang tinggi dalam air
• Rasa bahan kimia, berasal dari bahan kimia industri atau pestisida
Bau: • Bau telur busuk, bisa berasal dari gas
hidrogen sulfida terlarut atau bakteri tertentu dalam air. Jika bau
hanya datang bersama dengan air panas, mungkin itu berasal dari suatu
bagian dalam pemanas air
• Bau deterjen dan air yang berbusa bila dialirkan bisa merembes dari tangki septik ke dalam sumur air tanah
• Bau bensin atau minyak menandakan bensin atau minyak bahan bakar sepertinya merembes dari suatu tangki ke dalam penyediaan air
• Bau gas metan atau bau tanah biasanya berasal dari bahan organik yang membusuk dalam air
• Bau klor biasanya berasal dari klorinasi berlebihan
Mesti diingat, banyak masalah serius—bakteri, logam berat, nitrat,
gas radon, dan banyak bahan kimia lainnya—hanya bisa dipastikan oleh
laboratorium air.
Sumber Pencemaran Air Sumur
Beberapa ancaman datang dari alam. Kontaminan yang secara alami
terjadi bisa menimbulkan resiko kesehatan. Sumber lain yang potensial,
berasal dari kegiatan manusia di masa lalu atau saat ini—sesuatu yang
kita lakukan, kita buat, dan gunakan—seperti pertambangan, persawahan
dan penggunaan bahan kimia. Beberapa aktivitas ini mungkin mengakibatkan
pencemaran air yang kita minum. Dengan mengetahui kemungkinan ancaman
di area Anda akan sangat membantu untuk menentukan jenis tes yang
diperlukan.
Tingkat pencemarannya tergantung pada jenis, jumlah dan bagaimana
penanganan bahan-bahan berbahaya tersebut. Kondisi lingkungan hidup
lokal (jenis tanah, musim hujan) juga mempengaruhi pencemaran. Sekali
lagi, kemungkinan masalah tergantung pada jumlah dan macam bahan kimia.
Jenis tanah dan jumlah air yang bergerak melalui tanah juga memberikan
peranan.
Sumber Pencemar Alami
Mikroorganisme: Bakteri, virus, parasit, dan
mikroorganisme lainnya terkadang ditemukan dalam air. Sumur dangkal,
yang airnya dekat ke permukaan tanah adalah yang paling beresiko.
Aliran, atau air yang mengalir di atas permukaan tanah, mungkin membawa
pencemar ini dari hewan liar atau tanah. Ini sering terjadi setelah
banjir. Beberapa organisme bisa menyebabkan berbagai penyakit. Gejala
mual dan diare bisa terjadi dalam waktu singkat setelah meminum air
terkontaminasi. Efeknya bisa jangka pendek dan berbahaya, mirip dengan
keracunan makanan atau mungkin sering berulang atau berkembang secara
perlahan dalam waktu lama.
Radionuklida: Radionuklida adalah unsur radioaktif seperti uranium dan radium. Unsur-unsur tersebut ada di bawah bebatuan dan air tanah.
Radon: suatu gas yang merupakan produk alami dari
pecahnya uranium dalam tanah. Ini bisa menjadi ancaman. Radon paling
berbahaya bila terhirup, karena menyebabkan kanker paru-paru. Walau
tanah adalah sumber utama, menggunakan air rumah tangga yang mengandung
radon dapat menyebabkan tingkat radon dalam ruangan meningkat. Radon
kurang berbahaya bila dikonsumsi dalam air, tetapi menyisakan resiko
terhadap kesehatan.
Nitrat dan Nitrit: Walaupun tingkat nitrat tinggi
biasanya karena kegiatan manusia (lihat di bawah), nitrat dan nitrit
bisa ditemukan secara alami dalam air tanah. Jenis ini berasal dari
pecahnya nitrogen dalam tanah dan dibawa aliran air tanah. Nitrat nitrit
secara khusus dapat mengancam kesehatan bayi (misalnya, bila tercampur
dalam susu formula).
Logam Berat: Tanah dan bebatuan di bawah tanah
mungkin mengandung logam-logam berat, antara lain arsen, kadmium, krom,
timbal, dan selenium. Akan tetapi kontaminan ini jarang ditemukan dari
sumber alami dalam sumur rumah tangga pada tingkat yang membahayakan.
Fluor: Fluor bermanfaat untuk kesehatan gigi. Banyak
sekali sistem air yang menambahkan Fluor dalam jumlah kecil ke dalam
air minum. Akan tetapi konsumsi berlebihan menyebabkan kerusakan
jaringan tulang. Fluor pada tingkat tinggi terjadi secara alami di
beberapa area. Fluor menyebabkan warna gigi memudar.
Kegiatan apa dari manusia yang dapat mencemari air tanah?
Pertama, kegiatan yang menghasilkan bakteri dan nitrat.
Pencemar ini ditemukan dalam kotoran manusia dan hewan. Tangki septik
bisa menyebabkan pencemaran bakteri dan nitrat. Juga sebagain besar
peternakan hewan. Tempat penimbunan dan pembuangan sampah juga merupakan
sumber pencemaran. Anak-anak dan beberapa orang dewasa beresiko ekstra
bila terekspos ke bakteri pencemar air. Ini termasuk orang tua dan
orang-orang yang sistem kekebalannya rendah atau dalam perawatan untuk
kanker. Pupuk bisa menambah masalah nitrat. Nitrat menyebabkan ancaman
kesehatan bagi bayi yang disebut sindrom ”blue baby” (bayi biru).
Kondisi ini mengganggu aliran oksigen dalam darah.
Kedua, peternakan hewan. Kotoran hewan dari
area peternakan bisa mengancam penyediaan air. Pengelolaan kotoran
hewan secara ketat dan hati-hati diperlukan untuk mencegah
masalah-masalah patogen dan nutrin. Garam-garam dalam kotoran hewan juga
bisa mencemari air tanah.
Ketiga, kegiatan yang menimbulkan logam berat.
Kegiatan seperti penambangan dan konstruksi juga melepaskan jumlah
logam-logam berat ke dalam sumber air tanah sekitarnya. Beberapa kebun
buah-buahan lama mungkin mengandung arsen yang tinggi, sekalipun
digunakan sebagai pestisida.
Keempat, kegiatan yang menggunakan pupuk dan pestisida.
Pupuk dan pestisida digunakan di area perkebunan dan pertanian, juga
pada lapangan golf. Bahan-bahan kimia dalam produk ini mungkin berakhir
di air tanah. Nitrogen dalam pupuk bisa pecah menjadi nitrat yang
berbahaya. Beberapa sistem drainase pertanian bagian dasarnya
mengumpulkan sisa-sisa pupuk dan pestisida. Air tercemar ini bisa
menimbulkan masalah pada air tanah dan saluran air atau sungai
sekitarnya. Bahan-bahan kimia anti rayap dan tikus yang digunakan untuk
menangani gedung dan rumah juga berpotensi mencemari air tanah.
Kelima, produk dan limbah industri. Banyak
bahan kimia berbahaya secara luas digunakan di berbagai bisnis dan
industi lokal. Ini bisa menjadi bahan pencemar air minum bila tidak
dikelola dengan baik. Sumber yang paling umum adalah:
- Kegiatan
Bisnis Lokal. Misalnya, keberadaan pabrik, bangunan industri, dan bahkan
bisnis kecil seperti stasiun SPBU dan laundry/dry cleaning. Ceceran dan
pembuangan bahan-bahan kimia atau limbah industri yang tidak sesuai
bisa mengancam penyediaan air.
- Tangki dan Perpipaan Bawah Tanah.
Yaitu, produk perminyakan, bahan kimia, dan penyimpanan limbah di bawah
tanah mungkin berakhir di bawah tanah. Tangki dan pipa jika tidak
dikonstruksi dan dipasang dengan baik menyebabkan kebocoran.
- Penimbunan
dan Pembuangan Sampah. Penimbunan sampah modern didesain untuk
menampung cairan lindi. Tetapi banjir bisa membawa lindi itu ke luar
area penampungan. Penimbunan sampah yang sudah lama menyimpan berbagai
bahan pencemar bisa masuk ke dalam tanah.
Keenam, limbah rumah tangga. Pembuangan
yang tidak sesuai dari berbagai produk bisa mencemari air tanah.
Misalnya pelarut zat pembersih, oli bekas, cat, thinner, bahkan sabun
dan deterjen dapat membahayakan air minum. Ini seringkali merupakan
masalah dari ketidakberfungsian tangki septik dan bidang resapannya.
Keenam, kegiatan yang menimbulkan timbal dan tembaga.
Material plumbing rumah adalah sumber timbal dan tembaga yang paling
umum dalam air minum rumah. Air korosif bisa menyebabkan logam pipa atau
sambungan solder larut ke dalam air. Keasaman atau alkalinitas air
(sering diukur sebagai pH) secara luas mempengaruhi korosi. Temperatur
dan kandungan mineral juga mempengaruhi tingkat laju korosi. Bahan-bahan
tersebut sering dipakai dalam pipa, solder, peralatan plumbing. Timbal
bisa menyebabkan kerusakan otak, sistem saraf, ginjal, dan sel darah
merah. Umur material plumbing—khususnya, pipa tembaga yang disolder
dengan timbal—juga penting. Bahkan jumlah relatif kecil logam ini bisa
sangat berbahaya.
Penanganan atau penyimpanan bahan-bahan kimia pengolahan air yang
tidak sesuai (desinfektan, anti korosi, dsb.) yang dekat dengan sumur
anda dapat merupakan masalah.
Haruskah Saya Peduli?
Anda harus peduli karena walaupun ada peraturan air minum, ini tidak
berarti sumur pribadi anda sudah aman. Pemilik sumur mempunyai tanggung
jawab utama untuk keselamatan air sumurnya sendiri, karena pemerintah
tidak dapat melayani air sumur pribadi satu per satu. Standar mengenai
penempatan sumur air minum dekat tangki septik, lahan drainase, dan
perternakan. Tetapi ingat, tanggung jawab akhir untuk konstruksi sumur
yang benar, perlindungan dari pencemaran dan pemeliharaannya, adalah
tanggung jawab anda sebagai, pemilik sumur.
Seberapa besar resiko yang bisa terjadi?
Resiko permasalahan yang terjadi tergantung pada sebagus apa sumur
anda (lokasinya, konstruksinya, dan pemeliharaannya. Itu juga tergantung
pada lingkungan sekitar anda. Misalnya; dari kualitas akifer mana anda
mengalirkan air dan kegiatan apa yang terjadi di sekitar area sumur yang
dapat mempengaruhi sumber air anda.
Beberapa pertanyaan sebagai bahan pertimbangan dalam melindungi dan memelihara air sumur Anda:
• Berapa jarak seharusnya sumur dari kotoran manusia seperti tangki septik?
• Berapa jauh seharusnya sumur dari tempat pemberian makan hewan atau penyebaran kotorannya?
• Apa jenis tanah dan bebatuan yang baik. Apakah air mengalir dengan mudah atau terkumpul di dalamnya.
• Seberapa dalam sumur harus di gali untuk menghindari perubahan musiman dalam penyediaan air tanah?
• Apa kegiatan di area sekitar sumur (peternakan, tambang, industri) mungkin mempengaruhi sumur?
• Berapa umur sumur, pompanya, dan bagian-bagian lainnya?
Perlindungan Air Sumur
Saat membangun, modifikasi atau menutup sumur• Buat kemiringan area sekitar sumur sehingga aliran permukaan dapat mengalir dengan baik
Pencegahan Masalah• Pasanglah tutup sumur atau segel saniter untuk mencegah penggunaan atau masuk secara liar ke dalam sumur
• Jangan mencampur atau menggunakan pestisida, pupuk, herbisida, pelumas, bahan bakar dan pencemar lainnya di dekat sumur.
• Jangan pernah membuang sampah ke dalam sumur kering atau sumur yang tak terpakai
• Pompa dan inspeksi tangki septik sesering mungkin
• Jangan pernah membuang bahan berbahaya beracun ke dalam tangki septik
• Hati-hati dalam bekerja atau mowing sekitar sumur Anda
Setelah Kejadian Banjir• Menjauhlah dari pompa sumur yang tergenang banjir guna menghindari arus listrik
• Jangan minum atau mencuci dari sumur bekas banjir guna menghindari kemungkinan penyakit
• Mintalah bantuan dari kontraktor sumur atau pompa untuk mencuci dan menghidupkan pompa
• Setelah pompa dihidupkan kembali, pompalah sumur sampai air yang mengalir jernih untuk membuang bekas-bekas banjir
Jika air tidak juga jernih/bening, pertimbangkannlah untuk memindahkan lokasi sumur
Apa yang seharusnya saya lakukan?
Daftar di bawah ini adalah 6 langkah dasar yang harus anda lakukan untuk memelihara keselamatan air minum anda.
1. Bagaimana saya bisa menentukan masalah potensial?Potensi
pencemaran masuk ke dalam sumur dipengaruhi oleh penempatannya dan
konstruksinya—seberapa dekat sumur Anda ke sumber potensi pencemaran?
Kegiatan pertanian dan industri lokal, geologi dan iklim juga merupakan
masalah. Sediakan waktu untuk mengkaji. Karena kontaminasi air tanah
biasanya terlokalisir. Cara terbaik untuk mengidentifikasi kontaminan
potensial adalah dengan mengkonsultasikannya kepada ahlinya. Bicaralah
dengan ahli geologi atau orang dari perusahaan air minum, umumnya mereka
tahu kondisi di sekitar area anda.
2. Apakah air sumur Anda sudah pernah dites?Lakukan
uji kualitas air Anda setiap tahun untuk total bakteri coliform,
nitrat, total padatan terlarut, dan pH. Jika Anda menduga ada kontaminan
lain, lakukan juga pengetesannya. Tes air cukup mahal, lakukanlah
pembatasan terhadap masalah khusus yang mungkin pada situasi Anda.
Sebelum mengambil sampel, kontaklah lab yang akan melakukan
pengujian. Mintalah instruksinya dan botol sampel yang diperlukan.
Langkah awal ambillah sampel air yang bagus. Penting juga mengikuti
saran penyimpanan sampel. Tanyakan seberapa cepat harus dibawa ke lab
untuk pengujian. Instruksi ini bisa berbeda untuk masing-masing
parameter yang akan diuji. Ingat lakukanlah tes terhadap air anda
setelah perbaikan sistem. Juga tes air anda jika ada perubahan kualitas
secara kasat mata, bau, dan rasa.
Lima masalah terakhir dalam daftar di bawah ini, tidak berpengaruh
terhadap masalah kesehatan tetapi dapat menimbulkan rasa air yang tidak
enak, mungkin menandakan adanya masalah, dan dapat berpengaruh ke sistem
dalam jangka panjang.
Tes Parameter Air Sesuai dengan Kegiatan yang Berlangsung
Kondisi atau kegiatan Sekitar Sumur |
Tes untuk: |
Penyakit perut berulang |
bakteri coliform |
Plumbing rumah tangga mengandung timbal |
pH timbal, tembaga |
Radon dalam udara ruangan atau area kaya radon |
radon |
Korosi pipa, plumbing |
korosi, pH, timbal |
Sekitar area pertanian intensif |
nitrat, pestisida, bakteri coliform |
Batu bara atau tambang yang beroperasi sekitarnya |
logam-logam, pH, korosi |
Sekitar operasi pengeboran |
klorida, sodium, barium, strontium |
Sekitar operasi pembuangan barang bekas, penimbunan sampah, pabrik, stasiun gas, pencucian berbahan kimia |
kandungan organik volatile, sotal padatan terlarut, pH, sulfat, klorida, logam |
Bau bahan bakar gas dan cair, dan dekat stasiun gas atau penimbunan bahan bakar |
campuran organik volatile |
Bau atau rasa yang tidak enak |
H2S, korosi, logam |
Noda peralatan plumbing, besi, laundry |
besi, tembaga, mangan |
Rasa asin dan air laut, atau sekitar jalan yang digarami secara berlebih |
klorida, total padatan terlarut, sodium |
Bahan-bahan sisa yang berkerak, sabun tidak berbusa |
kesadahan |
Pemakaian cepat Alat Pengolahan Air |
pH, korosi |
Bahan pelunak air (water softener) yang diperlukan untuk mengolah kesadahan |
mangan, besi |
Air tampak gelap, berwarna atau berbusa |
warna, deterjen |
3. Memahami Hasil Uji Kualitas Pernahkan anda
melakukan pengujian terhadap air sumur Anda? Jangan heran jika banyak
parameter yang dilaporkan. Besarnya resiko dari kontaminan air minum
tergantung pada parameter khusus dan jumlahnya dalam air. Kesehatan
orang juga menentukan. Beberapa kontaminan menyebabkan efek yang cepat
dan berbahaya. Mungkin diperlukan satu bakteri atau virus untuk membuat
seseorang sakit, tetapi orang lain tidak terpengaruh. Untuk anak-anak
yang sangat belia, masuknya nitrat dalam jumlah tinggi dalam waktu
singkat bisa sangat membahayakan. Banyak kontaminan lain memiliki
ancaman jangka panjang atau pendek terhadap kesehatan. Konsumsi sedikit
demi sedikit secara reguler dalam waktu lama, juga bisa menimbulkan
masalah kesehatan. Jumlah kontaminan yang diijinkan ada dalam air
didasarkan pada perlindungan manusia selama memerlukan air. Bandingkan
hasil uji kualitas air sumur Anda dengan standar yang berlaku. Beberapa
laboratorium dapat membantu penjelasannya. Tetapi Anda harus percaya
kepada ahlinya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
4. Memahami konstruksi dan pemeliharaan sumur yang baikSumur
seharusnya ada di lokasi dimana air hujan mengalir menjauhinya. Air
hujan membawa bakteri dan bahan kimia yang berbahaya pada permukaan
lahan. Jika genangan air ini ada dekat sumur, air tersebut dapat masuk
ke dalam sumur, yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.
5. Tanyakan kepada ahlinya Bila Anda tidak yakin
dengan air sumur anda, maka lakukan konsultasi ke dinas kesehatan,
dinas pertambangan, dinas lingkungan hidup, atau dinas-dinas yang khusus
menangani masalah-masalah air sumur, kualitasnya, dan efeknya pada
kesehatan.
6. Perbaiki masalah segera
Bila Anda mendapatkan
air sumur Anda tercemar, lakukanlah perbaikan secepatnya. Mungkin
diperlukan desinfeksi air sumur Anda, atau perlu membuat sumur baru,
atau melakukan perbaikan. (sumber EPA, oleh Wirawan Kristianto,
Safeguard Lingkungan KMP PNPM Mandiri Perkotaan; Firstavina) sumber: p2kp.org